Methylprednisolone

    Methylprednisolone merupakan obat yang digunakan untuk meredakan inflamasi pada berbagai masalah kesehatan seperti artritis, penyakit usus radang, asma, psoriasis, lupus, dan multiple sclerosis. Obat ini juga efektif untuk mengobati reaksi alergi berat.

    Golongan obat: kortikosteroid Merek dagang: Camelon, Depo Medrol, Hexilon, Intidrol, Lameson, Medixon, Methylprednisolone, Methylon, Metrison, Novestrol, Phadilon, Rhemafar, Sanexon, Toras, Urbason, Vadrol, Xilon, Yalone

    Apa itu Methylprednisolone?

    Methylprednisolone adalah jenis kortikosteroid yang bertindak dengan menghambat zat yang menimbulkan inflamasi. Hal ini membantu meredakan simptom inflamasi seperti sakit dan bengkak. Selain itu, obat ini mempunyai sifat imunosupresif yang menekan respons sistem imun tubuh yang berlebihan, sehingga cocok untuk mengatasi penyakit autoimun atau mencegah penolakan organ yang baru ditransplantasi.

    Dosis Methylprednisolone

    Obat ini memiliki sediaan tablet 4 mg, 8 mg, dan 16 mg. Dosisnya beragam, tergantung pada jenis penyakit, tingkat keparahan, dan respon pasien, serta disesuaikan dengan berat badan pada anak-anak. Untuk meredakan peradangan dan alergi, dosis dewasa mulai dari 4 hingga 48 mg sehari, bisa mencapai 100 mg per hari untuk kasus akut yang parah. Anak-anak umumnya mendapat 0,5 hingga 1,7 mg/kgBB setiap hari.

    Aturan Pakai Methylprednisolone

    Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk di kemasan. Methylprednisolone injeksi akan diberikan oleh dokter. Jika Anda diarahkan untuk mengonsumsi jenis tablet, ambil dengan makanan atau susu untuk menghindari sakit maag. Jika terlupa, minum segera kecuali jika waktunya sudah dekat dosis selanjutnya, maka lewati. Jangan berhenti mendadak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Pantau kondisi Anda dengan tes darah dan pemeriksaan mata.

    Efek Samping Methylprednisolone

    Beberapa efek samping yang mungkin muncul adalah:

    • Mual atau muntah
    • Pusing atau sakit kepala
    • Perut kembung
    • Maag
    • Nyeri otot atau sulit tidur
    • Peningkatan gula darah
    • Risiko infeksi lebih tinggi

    Segera hubungi dokter jika muncul efek samping berat atau reaksi alergi obat.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Methylprednisolone

    Sebelum menggunakan methylprednisolone, pertimbangkan hal-hal ini:

    • Informasikan riwayat alergi Anda ke dokter.
    • Diskusikan pengalaman dengan penyakit infeksi, penyakit kronis seperti diabetes, dan kondisi kesehatan lainnya.
    • Jangan mengonsumsi alkohol untuk menghindari resiko perdarahan di pencernaan.
    • Informasikan pada dokter jika Anda hamil, menyusui, atau berencana hamil.

    Ikuti juga konsultasi dan kontrol rutin sesuai anjuran dokter.

    Efek Methylprednisolone untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Methylprednisolone masuk dalam kategori C untuk wanita hamil, mengindikasikan risiko yang ditunjukkan oleh studi pada binatang namun belum ada bukti pada manusia. Obat ini bisa terserap ke dalam ASI. Hindari penggunaan tanpa petunjuk dokter.

    Interaksi Methylprednisolone dengan Obat Lain

    Kombinasi methylprednisolone dengan obat lain mungkin bisa menimbulkan interaksi seperti:

    • Risiko kejang dengan ciclosporin
    • Hipokalemia dengan amphotericin B atau diuretik
    • Perdarahan saluran cerna dengan obat antiinflamasi nonsteroid
    • Efek samping dengan tacrolimus atau cyclophosphamide
    • Penurunan efektivitas obat dengan rifampicin atau phenytoin

    Pastikan dokter mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait