Brentuximab

    Brentuximab merupakan obat yang digunakan untuk terapi kanker, khususnya limfoma Hodgkin atau limfoma non-Hodgkin yang juga dapat tumbuh di kulit. Bentuk sediaan obat ini adalah serbuk yang harus diberikan melalui infus.

    Golongan obat: Kemoterapi Merek dagang: di Indonesia tidak disebutkan secara spesifik

    Apa itu Brentuximab?

    Brentuximab adalah jenis obat kemoterapi yang dirancang untuk memperlambar atau menghentikan pertumbuhan sel kanker. Dalam beberapa kasus, brentuximab harus dikombinasikan dengan obat antikanker lain untuk mencapai hasil yang optimal. Penggunaan obat ini di bawah pengawasan medis yang ketat untuk memonitor progresi pengobatan pasien.

    Dosis Brentuximab

    Brentuximab diberikan oleh tenaga medis profesional dengan menyesuaikan berat badan pasien, riwayat pengobatan sebelumnya, dan kondisi klinis saat ini. Dosisnya adalah:

    • Untuk pengobatan limfoma Hodgkin: Dewasa sebesar 1,2 mg/kgBB setiap dua minggu selama sekitar enam bulan, dengan kemungkinan penyesuaian dosis tergantung pada respons pengobatan.
    • Pengobatan limfoma non-Hodgkin: Dewasa diberikan 1,8 mg/kgBB setiap tiga minggu sebanyak 6-8 kali sesuai kebutuhan klinis.
    • Pengobatan limfoma non-Hodgkin yang muncul di kulit: Dewasa sebanyak 1,8 mg/kgBB setiap tiga minggu, dengan keseluruhan pengobatan maksimal hingga 16 kali.

    Cara Menggunakan Brentuximab dengan Benar

    Obat ini disuntikkan ke dalam pembuluh darah melalui infus dalam durasi lebih dari 30 menit oleh dokter atau tenaga kesehatan di rumah sakit. Setelah pemberian obat, pasien perlu melakukan pemantauan untuk mengantisipasi timbulnya reaksi atau efek samping yang serius. Pasien dihimbau untuk mengikuti jadwal terapi yang ditetapkan untuk memantau keefektifan dan respons terhadap pengobatan.

    Efek Samping dan Bahaya Brentuximab

    Efek samping yang mungkin muncul dari penggunaan brentuximab meliputi:

    • Mual dan muntah
    • Gangguan pencernaan seperti diare atau konstipasi
    • Demam
    • Sensasi pusing atau sakit kepala
    • Kelelahan
    • Penurunan jumlah sel darah Segeralah konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu atau bertambah buruk, serta bila terjadi reaksi alergi obat atau gejala serius lain yang mendesak.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Brentuximab

    Berbagai peringatan yang perlu diperhatikan sebelum dan selama menggunakan brentuximab antara lain:

    • Pastikan dokter mengetahui riwayat alergi Anda
    • Diskusikan dengan dokter tentang kondisi penyakit seperti diabetes, gangguan hati, ginjal, atau pembuluh darah
    • Informasikan obat lain yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi negatif
    • Diskusikan juga status kehamilan, niat hamil, dan menyusui, serta penggunaan kontrasepsi
    • Waspadai efek samping seperti pusing yang dapat mempengaruhi kemampuan mengemudi atau aktivitas yang membutuhkan konsentrasi
    • Konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi saat terapi
    • Jauhkan diri dari orang yang sakit atau yang baru mendapat vaksin hidup
    • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius

    Efek Brentuximab untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Brentuximab dikategorikan sebagai kategori D untuk ibu hamil, yang berarti ada risiko terhadap janin tetapi manfaat pengobatannya mungkin lebih besar dibandingkan risiko, misal dalam keadaan darurat. Ibu menyusui disarankan untuk menghentikan menyusui selama pengobatan dengan brentuximab, atau berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter jika ingin tetap menyusui.

    Interaksi Brentuximab dengan Obat Lain

    Beberapa interaksi obat yang perlu diwaspadai ketika menggunakan brentuximab bersamaan dengan obat lain, seperti:

    • Risiko kerusakan paru-paru tinggi jika digunakan bersama obat kemoterapi lain seperti bleomycin
    • Risiko infeksi bertambah saat digunakan dengan imunosupresan seperti rituximab atau adalimumab
    • Risiko gangguan liver meningkat jika digunakan dengan paracetamol, ibuprofen, atau naproxen
    • Risiko gangguan sumsum tulang jika digunakan dengan clozapine
    • Penggunaan bersamaan dengan rifampicin bisa menurunkan efektivitas obat
    • Vaksinasi dapat berkurang efektivitasnya atau meningkatkan risiko infeksi selama pengobatan Selalu diskusikan dengan dokter sebelum mengkombinasikan brentuximab dengan obat lain untuk meminimalkan risiko interaksi berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait