Acitral

    Gangguan akibat asam lambung seperti maag seringkali diatasi dengan menggunakan beberapa jenis obat, salah satunya adalah Acitral. Acitral memiliki kandungan antasida yang efektif dalam mengurangi kondisi tersebut. Berikut adalah ulasan lebih lengkap tentang Acitral.

    Golongan obat: antasida (obat bebas)

    Merek dagang: Antasida Doen, Promag, Mylanta, Gastrolit

    Apa itu Acitral?

    Acitral termasuk obat yang digunakan untuk meredakan gejala maag, misalnya rasa sakit di bagian ulu hati, mual, dan perut kembung. Aluminium hidroksida adalah bahan utama obat ini yang berfungsi menetralisir asam lambung, sehingga dapat mengurangi gejala yang ditimbulkan. Namun, perlu dipahami bahwa Acitral bukan obat penyembuh maag secara total dan gejala dapat muncul kembali.

    Dosis Acitral

    Di pasaran, Acitral tersedia dalam bentuk cairan (sirup) dan tablet yang mudah dikonsumsi. Berikut adalah dosis yang disarankan:

    Acitral sirup

    Dalam setiap kemasan botol Acitral cair, terdapat 120 ml sirup. Tiap 5 ml mengandung 200 mg magnesium hidroksida, 200 mg aluminium hidroksida, dan 20 mg simethicone. Dosis yang disarankan adalah:

    • Dewasa: 1 - 2 sendok takar (5 - 10 ml), 3 - 4 kali sehari.
    • Anak-anak usia 6 - 12 tahun: 1/2 - 1 sendok takar (2,5 - 5 ml), 3 - 4 kali sehari.

    Acitral tablet

    Tiap dus Acitral berisi 10 blister dan setiap blister berisi 10 tablet kunyah. Setiap tablet mengandung 200 mg magnesium hidroksida, 200 mg aluminium hidroksida, dan 20 mg simethicone. Dosis yang disarankan adalah mengunyah 1 - 2 tablet, 3 - 4 kali sehari.

    Aturan Pakai Acitral

    Ketika Anda akan menggunakan Acitral, pastikan untuk mengikuti anjuran dokter atau instruksi yang tertera pada kemasan. Dosis obat ini tidak boleh diubah sembarangan tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Obat ini dapat dikonsumsi satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan dan sebelum tidur. Berhati-hatilah, jangan sampai terjadi overdosis karena dapat berakibat fatal.

    Efek Samping Acitral

    Acitral memiliki sejumlah efek samping, mulai dari yang ringan hingga yang berpotensi serius.

    Efek samping ringan

    Efek samping ringan yang mungkin dirasakan setelah mengonsumsi Acitral antara lain:

    • rasa mual,
    • muntah-muntah,
    • berlebihan berkeringat,
    • gatal-gatal,
    • kesulitan bernapas,
    • pembengkakan di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan,
    • serta rasa seperti akan pingsan.

    Efek samping serius

    Efek serius yang bisa timbul saat menggunakan Acitral, meski jarang, meliputi:

    • feses berwarna gelap,
    • kebingungan,
    • terlalu banyak tidur,
    • sakit ketika buang air kecil,
    • muntah dengan warna gelap, serta
    • rasa sakit yang intens pada perut.

    Bila Anda mendapati gejala yang mencurigakan, segeralah konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Acitral

    Diperlukan kehati-hatian dalam menggunakan Acitral, terutama untuk pasien dengan kondisi tertentu seperti:

    • adanya alergi terhadap salah satu komponen obat,
    • gangguan pada fungsi hati atau ginjal,
    • konsumsi alkohol yang berlebihan, serta
    • penggunaan obat-obatan tertentu.

    Konsultasi dengan dokter sangat disarankan sebelum mengonsumsi Acitral untuk memastikan keselamatan pengguna.

    Efek Acitral untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Keamanan memakai Acitral bagi ibu hamil dan menyusui belum teruji sepenuhnya. FDA mengategorikannya sebagai risiko kehamilan kategori N, yang artinya tidak diketahui. Oleh karena itu, sangat penting untuk konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Acitral bagi ibu hamil atau yang sedang menyusui, demi memastikan tidak ada dampak negatif terhadap janin atau bayi.

    Interaksi Acitral dengan Obat Lain

    Acitral berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan lain, yang dapat mempengaruhi penyerapan obat-imbat tersebut ke dalam tubuh. Beberapa obat yang umumnya paling sering berinteraksi dengan Acitral yaitu:

    • Asam Acetylsalicylic (aspirin),
    • Aspirin dengan kekuatan rendah (aspirin),
    • Augmentin (amoxicillin / clavulanate),
    • Calcium 600 D (kalsium / vitamin D),
    • Cipro (ciprofloxacin),
    • Fish Oil (asam lemak poli tak jenuh),
    • Ginkgo Biloba (ginkgo),
    • Lasix (furosemide),
    • Lipitor (atorvastatin),
    • Milk of Magnesia (magnesium hidroksida),
    • MiraLAX (polietilen glikol 3350),
    • Nexium (esomeprazole),
    • Paracetamol (acetaminophen),
    • Plavix (clopidogrel),
    • Thiamine (vitamin B1),
    • Cyanocobalamin (vitamin B12),
    • Pyridoxine (vitamin B6),
    • Ascorbic acid (vitamin C),
    • Cholecalciferol (vitamin D3),
    • Zofran (ondansetron).

    Untuk memahami lebih lanjut tentang interaksi obat dan keselamatan penggunaan, selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait