Punya Ketakutan Berlebih dengan Hubungan Seksual? Mungkin Anda Mengidap Fobia Ini!

Panik saat berada di ketinggian atau ruang sempit sudah lazim diketahui. Namun, bagaimana dengan ketakutan berhubungan seks? Apakah fobia seks benar-benar ada? Untuk tahu jawabannya, simak yuk artikel berikut ini.

FOBIA seks ternyata betul-betul ada loh. Ketakutan berhubungan seks ini disebut dengan genophobia. Fobia ini dialami oleh orang yang merasa takut berhubungan badan.

Pada beberapa kasus fobia seks, memikirkan berhubungan badan saja sudah membuat orang itu takut dan gugup. Namun, perlu diingat bahwa genophobia berbeda dengan erotophobia.

Jika genophobia adalah rasa takut berhubungan badan, erotophobia adalah rasa takut terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan seks, bukan tindakan seks semata.

Lantas, bagaimana tanda-tanda seseorang mengidap fobia seks dan apa penyebabnya?

Penyebab Genophobia

Dilansir dari verywellmind.com, genophobia bukanlah fobia yang datang secara serta-merta. Ada penyebab yang mendahului fobia ini.

Lazimnya adalah trauma. Kekerasan seksual seperti pemerkosaan menjadi penyebab ketakutan berhubungan seks yang paling umum.

Namun, fobia ini juga bisa disebabkan oleh kultur. Genophobia juga kerap kali dikaitkan dengan isu body image. Mari kita bahas satu per satu.

Penyebab yang pertama adalah pemerkosaan. Menghadapi peristiwa perkosaan jelas bukan hal yang mudah.

Dan tak diragukan lagi, saat sang penyintas berusaha membangun hidupnya kembali, rasa trauma dan ketakutan mungkin akan menyertai. Ini sangat mungkin terbawa ke hubungan seks.

 

Baca Juga : 5 Trik Seru agar Kehidupan Seks Pasutri Tetap Harmonis

 

Faktor lainnya yang bisa menyebabkan Genophobia adalah kultur. Ada beberapa kultur yang mengatur ketat tentang persoalan berhubungan seksual.

Ini tak jadi masalah ketika seseorang masih berada dalam kultur tersebut. Namun, ketika orang ini mengadaptasi kultur lain dalam hidupnya atau berhadapan dengan pasangan yang berbeda kultur, rasa takut atau rasa bersalah mungkin timbul karena melakukan hubungan seks di luar aturan kulturnya.

Selain dua hal tadi yang telah disebutkan, genophobia juga bisa terjadi karena merasa malu terhadap tubuh.

Ya, terlalu sadar pada kondisi tubuh bisa membawa efek negatif. Salah satunya adalah ketakutan berhubungan seks karena merasa tidak percaya diri.

Gejala Genophobia

Secara umum, sebuah fobia pasti diiringi dengan rasa takut yang intens. Dalam konteks ini, orang yang mengidap genophobia akan merasa sangat ketakutan ketika berhadapan dengan situasi hubungan intim.

Beberapa hal yang mungkin terjadi adalah munculnya rasa takut, cemas, dan panik secara tiba-tiba ketika berhadapan dengan sesuatu yang serupa berhubungan seksual. Orang itu mungkin sadar bahwa ini adalah ketakutan yang berlebihan.

Namun, karena ini merupakan fobia, orang tersebut tak mampu menguranginya. Jika mengidap genophobia, Anda juga mungkin akan merasa pusing, mual, dan sulit bernapas.

Bisakah Hal Ini Diatasi?

Genophobia sangat bisa diatasi jika Anda mencari bantuan profesional. Banyak yang melarikan diri dari fobia ini karena rasa malu dan memutuskan untuk hidup tanpa seks.

Namun, ini bisa jadi masalah ketika Anda memiliki pasangan dan ia memiliki minat yang berbeda dari Anda tentang seks. Pun, seks adalah salah satu kebutuhan manusia.

Jika Anda memutuskan untuk hidup tanpa nya, tapi dalam ketakutan, ini akan berdampak buruk bagi kesehatan mental.

Jadi, Anda lebih baik mencari terapis yang mampu menangani ini. Jika genophobia Anda disertai dengan kesakitan fisik saat berhubungan seksual, kunjungi pula dokter di bidangnya.

Menuntaskan genophobia bukan hal mudah. Namun, siapapun yang mengalaminya mesti berusaha mengatasinya. Bila tidak, fobia ini justru berpotensi mengganggu keseimbangan hidup Anda.

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait