Kecanduan Masturbasi Pada Wanita, Berbahayakah?

Masturbasi adalah aktivitas merangsang diri sendiri demi memperoleh kepuasan seksual. Baik pria maupun wanita dapat melakukan masturbasi sesekali untuk menyenangkan diri sendiri.

NAMUN, bagaimana jika masturbasi ini membuat Anda kecanduan? Apakah kecanduan masturbasi pada wanita termasuk berbahaya?

Berbicara mengenai masturbasi, kegiatan ini masih dianggap tabu oleh sebagian orang. Akan tetapi, sejatinya masturbasi normal dilakukan oleh siapapun.

Namun, jika aktivitas masturbasi berubah menjadi kecanduan seks, tentu saja hal tersebut membawa dampak buruk, terutama jika pelakunya adalah wanita.

Bagi Anda yang ingin mengetahui dampak positif & negatif dari masturbasi, kami akan membahasnya secara lengkap di sini agar Anda dapat menilai seberapa bahayakah kecanduan masturbasi pada wanita.

Dampak Positif Masturbasi

Masturbasi merupakan suatu hal yang normal asal Anda tidak melakukannya berlebihan.

Disebut berlebihan jika Anda memiliki keinginan untuk melakukannya setiap hari atau setiap saat. Bahkan, hal-hal kecil bisa membuat Anda memiliki keinginan untuk melakukan masturbasi.

Apabila Anda termasuk salah seorang yang sering melakukan masturbasi meskipun tidak sering, ketahui dampak positif dari kegiatan masturbasi bagi wanita:

- Memberikan Kepuasan

Sudah menjadi rahasia umum jika masturbasi adalah tindakan yang dapat memberikan kepuasan pada diri sendiri.

Ketika kondisi Anda tidak memungkinkan untuk melakukan seks dengan pasangan, maka masturbasi bisa menjadi solusi untuk memperoleh kepuasan yang sebanding.

- Membuat Suasana Hati Jadi Lebih Baik

Ladies, tahukah Anda bahwa masturbasi bisa meningkatkan mood? Suasana hati jadi lebih baik setelah melakukan masturbasi karena kegiatan tersebut dapat melepaskan serotonin, hormon yang bertugas untuk mempengaruhi suasana hati.

- Mengurangi Stres

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, masturbasi dapat meningkatkan produksi serotonin, hormon yang dapat meningkatkan mood sehingga Anda jadi lebih bahagia. Itulah sebabnya mengapa masturbasi diklaim dapat mengurangi stres.

 

Baca Juga : Ssst Ladies, Coba Salah Satu Jenis Orgasme Ini Minimal Sekali Seminggu!

 

Dampak Negatif Masturbasi

Saat mengulas seputar dampak positif & negatif dari masturbasi, tentu saja Anda harus lebih memahami dampak negatifnya. Anda bisa memperoleh sejumlah dampak negatif berikut ini jika masturbasi membuat Anda jadi kecanduan seks:

- Memperburuk Kehidupan Seksual

Masturbasi dapat memberikan kepuasan tersendiri karena ketika melakukan aktivitas ini, maka si pelaku akan merangsang titik tertentu yang dirasa dapat memberikan kepuasan seksual yang dibutuhkan.

Hal ini dapat mempengaruhi kehidupan seksual Anda. Bahkan, ada sejumlah orang yang gagal mendapatkan orgasme saat penetrasi dengan pasangan dan hanya mampu memperolehnya dari masturbasi saja.

- Infeksi Saluran Kencing

Kecanduan masturbasi pada wanita dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan Miss V. Salah satu gangguan kesehatan Miss V akibat masturbasi berlebihan adalah infeksi saluran kencing.

Jika Anda melakukannya dengan keras dan intensif, maka tidak menutup kemungkinan Anda mengalami infeksi saluran kencing di kemudian hari.

- Hilangnya Kepekaan pada G-Spot

Rangsangan yang terus dilakukan di area yang sama, yakni klitoris atau yang kita kenal dengan g-spot, dapat mengurangi kepekaan di area tersebut.

Alhasil, butuh waktu lebih lama untuk membuat g-spot kembali menerima rangsangan ketika penetrasi atau melakukan masturbasi sendiri.

- Tidak Tertarik Melakukan Aktivitas Lain

Perlu Anda ketahui bahwa kecanduan seks, khususnya masturbasi dapat berdampak pada psikologis pelakunya.

Si pelaku jadi kekurangan minat untuk melakukan aktivitas lain selain masturbasi. Setiap harinya si pelaku hanya akan mencari cara untuk dapat memuaskan diri sendiri.

Melihat dampak positif & negatif dari masturbasi dapat disimpulkan bahwa aktivitas ini sebenarnya normal untuk dilakukan oleh wanita.

Akan tetapi, jika kita melakukannya terlalu sering maka dampak negatifnya pun dapat mempengaruhi kehidupan seksual dan sosial sehari-hari.

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait