Terapi Hormon Testosteron Untuk Mengobati Impotensi, Efektifkah?

terapi hormon testosteron

Jika Anda mengalami disfungsi ereksi atau impoten, mungkin terbersit dalam benak Anda bahwa terapi hormon testosteron dapat menjadi obat impotensi, namun efektifkah?

DARI waktu ke waktu selain masalah ejakulasi dini, ternyata banyak dari pria yang mengalami masalah dengan ereksi. Namun, beberapa pria kurang beruntung karena mengalami disfungsi ereksi atau impoten. Masalah ini terjadi ketika pria kesulitan mempertahankan ereksinya yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual.

Jika Anda pernah mendengar soal terapi hormon testosteron, ada baiknya ketahui dulu seluk beluknya. Testosteron adalah hormon androgen yang diproduksi oleh pria dan wanita, dan itu adalah hormon seksual utama pada pria. Setelah pria melewati umur 50 tahun, tingkat testosteron pria lambat laun akan mengalami penurunan dan disfungsi ereksi umumnya akan terjadi. Tetapi jika Anda memiliki gejala lain dari kadar testosteron rendah, Anda harus memikirkannya dengan masak mengenai terapi dengan hormon ini. Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan dari terapi hormon testosteron.

jual obat kuat pria lengkap hanya di AsmaraKu

Terapi Testosteron Biasanya Tidak Membantu Menyembuhkan Disfungsi Ereksi

Terapi hormon testosteron tidak serta merta dapat meningkatkan ereksi pada pria dengan tingkat testosteron normal. Impotensi paling sering terjadi disebabkan oleh masalah sistem vaskular, bukan masalah hormonal. Baru-baru ini beberapa studi yang telah dirancang dan direncanakan oleh para ahli telah membuktikan bahwa walaupun Anda mengganti testosteron pada pria impoten dan pria dengan tingkat testosteron rendah atau di ambang batas normal, ternyata tidak ada peningkatan yang terjadi untuk fungsi ereksi. Studi lain menunjukkan bahwa terapi ini tidak juga membantu pria dengan tingkat testesteron rendah jika yang menjadi gejalanya hanyalah disfungsi ereksi.

Impoten Biasanya Memiliki Penyebab Lain

Impoten hampir selalu disebabkan oleh rendahnya aliran darah ke penis. Hal ini adalah akibat dari kondisi lain seperti pembekuan arteri, tekanan darah tinggi dan kolesterol yang tinggi. Kondisi tersebut mempersempit pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke penis. Penyebab lain adalah faktor usia, secara simultan setiap tahunnya pria mengalami penurunan hormon testosteron sebanyak 1-2%. Demikian juga, penuaan merupakan penyebab dibalik berkurangnya hasrat seksual dan kemampuan untuk ereksi. Rendahnya testosteron mungkin berpengaruh terhadap hasrat seksual, tetapi jarang menyebabkan impotensi.

jual suplemen vitalitas pria lengkap dan murah

Terapi Hormon Testosteron Memiliki Banyak Resiko

Terapi testosteron dapat memaksa tubuh menekan terlalu banyak cairan. Hal itu dapat menyebabkan munculnya jerawat, prostat membesar, dan dada membesar. Efek samping lain yaitu meningkatnya nafsu makan, perubahan suasana hati, mual, dan muntah. Selain itu ada efek jangka panjang yang harus Anda perhatikan, di antaranya adalah kesulitan buang air kecil, peningkatan jumlah sel darah merah yang dapat memicu penyakit jantung, menurunkan tingkat kesuburan, peningkatan gejala apnea tidur, dan resiko lebih tinggi dari pertumbuhan kanker prostat yang lebih cepat serta penyusutan testis. Perempuan dan anak-anak harus menghindarkan diri dari menyentuh daerah yang tidak tercuci dengan benar atau bersentuhan langsung dengan permukaan kulit pria yang sedang menggunakan gel testosteron sebagai obat impotensi. Gel tersebut dapat berpindah melalui kontak langsung dengan kulit.

Terapi Ini Membutuhkan Banyak Biaya

Terapi hormon testosteron dapat berupa suntikan, gel, atau patch yang diaplikasikan pada kulit. Setiap metode terapi dapat menghabiskan banyak uang Anda. Suntikan dapat menghabiskan biaya lebih dari $40 atau Rp 540.000,00 perbulan (kurs rupiah Rp13.500,00). Patch dapat menghabiskan dana mulai dari $200 hingga lebih dari $400 perbulan. Sedangkan gel (metode yang paling populer) dapat menghabiskan dana mulai dari $250 hingga lebih dari $500 perbulan. Pria yang memilih menggunakan terapi testosteron, harus menggunakannya tanpa batas waktu untuk mendapatkan dan mempertahankan efek penuh dari terapi.

Kapan Sebaiknya Anda Mempertimbangkan Terapi Hormon Testosteron Sebagai Pilihan Untuk Mengobati Disfungsi Ereksi?

Jika Anda bermasalah dengan ereksi selama tiga bulan terakhir, sebaiknya konsultasikan ke dokter Anda. Dokter akan menanyakan semua tentang gejala-gejalanya dan memberi Anda pemeriksaan fisik. Gejala testosteron rendah dapat mencakup kurangnya gairah seksual, kerontokan bulu-bulu di tubuh, pembesaran dada, penurunan ukuran dan kekuatan otot, dan tulang yang rapuh.

 

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, mungkin dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan tes darah untuk mengetahui kadar testosteron Anda. Tes darah harus dilakukan lebih dari sekali. Hasil terbaik akan didapatkan jika tes dilakukan di pagi hari ketika tingkat hormon testosteron ada pada puncaknya. Apabila hasil tes menunjukkan bahwa tingkat testosteron Anda rendah, dokter harus mencari kemungkinan penyebabnya. Sebagai contoh, rendahnya kadar testosteron mungkin disebabkan oleh masalah pada kelenjar pituitari atau hipofisis. Namun jika tidak ditemukan penyebab yang lain, maka Anda dapat mencoba terapi hormon testosteron. Sebelumnya Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Artikel ini bukanlah sebagai pengganti dari saran medis dan pengobatan. Keputusan tetap ada di tangan Anda lengkap dengan segala resikonya.

  

Kembali ke blog

2 komentar

suntik untuk menumbuhkan brewok

aru giswara

suntik untuk menumbuhkan brewok

aru giswara

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait