Ukuran Penis Berfluktuasi? Mungkinkah?

Apakah Anda pernah merasa Mr P Anda memanjang dan memendek sewaktu-waktu, atau membesar dan mengecil sewaktu-waktu? Apakah fluktuasi ukuran penis adalah hal yang normal?

SEPERTI halnya dengan segala hal di alam, penis juga mengalami serangkaian perubahan sepanjang hidup Anda. Setiap fase pada penis biasanya dipengaruhi oleh kadar testoteron yang Anda miliki.

Ini jugalah yang akan menentukan siklus ukuran penis. Pada usia 9 dan 15, kelenjar pituitari akan melepaskan hormon yang memberi sinyal kepada tubuh Anda untuk memproduksi hormon testoteron.

Masa itu juga disebut dengan masa pubertas yang membawa perubahan besar dalam hidup Anda. Baik testis, skrotum, penis, dan rambut kemaluan Anda mulai tumbuh.

Sedangkan puncak level produksi testoteron akan terjadi pada akhir usia remaja Anda hingga awal usia 20-an.

Apa Saja Pengaruh Dari Usia?

Jumlah testoteron dalam tubuh mungkin akan sedikit menurun di usia 20-an sampai 40-an, tetapi perubahannya akan sangat minimal. Setelah masuk usia 40 tahun, penurunan total Anda hanya akan turun sedikit.

Namun, saat itu tubuh Anda juga perlahan akan memproduksi lebih banyak protein yang disebut dengan globulin atau pengikat hormon seks.

Protein tersebut akan menempel pada testoteron dalam darah Anda dan menurunkan kemampuan tubuh Anda yang tersedia untuk digunakan. Saat kadar testoteron turun, Anda juga akan melihat perubahan-perubahan lainnya, meliputi:

  • Rambut kemaluan

Seperti halnya dengan rambut di seluruh tubuh Anda, rambut kemaluan juga dapat menipis dan bisa juga berubah menjadi abu-abu.

  • Ukuran penis

Anda mungkin juga akan memperhatikan bahwa ukuran penis kini sudah tak seperti dulu lagi. Jika dulu Anda memiliki ukuran penis besar maka mungkin penis akan menjadi sedikit mengecil.

Namun, jika Anda memiliki lebih banyak lemak di area penis entah itu di perut, paha dan lainnya, maka ukurannya bisa menjadi lebih seperti penis kecil.

  • Bentuk penis:

Pada beberapa pria, ditemukan kasus bahwa penis mungkin akan melengkung seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini juga dapat mempengaruhi panjang, ketebalan dan fungsinya.

Kondisi ini juga disebut dengan penyakit peyronie yang disebabkan oleh trauma fisik karena batang penis bengkok saat berhubungan seksual.

Saat kondisi tersebut sembuh, maka jaringan parut akan terbentuk di sepanjang tunica albuginea, yaitu sebuah selubung keras di sekitar jaringan spongy yang terisi darah supaya dapat terjadi ereksi.

Bagian bekas luka tadi tidak dapat mengembang dan menyebabkan ereksi melengkung. Namun, ini masih dapat diatasi dengan serangkaian perbaikan melalui bedah atau dengan terapi obat-obatan.

Baca juga: Mr P Bengkok? Mungkin Itu Tanda Penyakit Peyronie

  • Testis

Organ kecil di dalam skrotum sebagian besar berfungsi untuk memproduksi sperma. Saat kadar testoteron menurun, maka produksi sperma pun akan melambat dan menyusut.

Jika Anda memutuskan untuk mengikuti terapi hormon, kelenjar pituitari Anda akan berhenti mengirimkan sinyal ke testis untuk menghasilkan testoteron dan membuat produksi sperma akan lebih menyusut.

  • Skrotum

Tugas utama dari skrotum adalah mengatur suhu testis Anda. Skrotum dilapisi dengan otot polos yang menghubungkan dan menenangkan untuk menarik testis Anda semakin dekat dengan tubuh agar menjaga testus tetap hangat.

Seiring dengan bertambahnya usia, otot-otot tidak akan bekerja maksimal dan skrotum akan berada dalam kondisi kendur. Jika elastisitas kulit Anda juga mengalami penurunan, maka kondisinya akan menjadi lebih buruk. Ukuran penis kecil sudah pasti akan nampak.

Jika Anda berusia lebih dari 40 tahun, hidrokel juga dapat membuat skrotum mengendur. Hal ini terjadi ketika adanya cairan menumpuk di sekitar satu atau kedua testis.

Mungkin tubuh Anda memproduksi kelebihan cairan atau terjadi penyumbatan, sehingga tidak dapat mengalir dengan baik. Jika Anda merasakan adanya pembengkakan yang membuat rasa tidak nyaman, segera kunjungi dokter Anda.

  • Fungsi Penis

Seiring dengan bertambahnya usia, saraf pada penis Anda menjadi kurang sensitif. Hal ini akan menyebabkan masalah gairah dan orgasme. Ketika kadar hormon testoteron menurun, risiko disfungsi ereksi akan semakin besar.

Anda mungkin akan kehilangan "gagahnya" penis besar Anda seperti dulu, namun belum tentu kemampuan Anda untuk melakukan hubungan intim akan hilang.

Mungkin, penyebab yang paling umum adalah ketidakmampuan tubuh untuk menahan darah di penis. Ketika ini terjadi, Anda mungkin bisa mengalami ereksi, tetapi tidak dapat mempertahankannya.

Atau dengan kata lain, tubuh Anda masih beroperasi normal saat mengalirkan darah, namun otot tua Anda sudah tak mampu lagi menahannya, dan inilah yang menyebabkan hilangnya efeksi atau disfungsi ereksi.

Apakah Ukuran Penis Dapat Berfluktuasi?

Ya, tentu saja. Ukuran penis dapat berfluktuasi, tergantung pada beberapa faktor. Hal itu meliputi pilihan asupan makanan hingga faktor gairah.

Penis Anda merupakan tolok ukur dari kesehatan Anda, terutama dari sistem kardiovaskular Anda. Perubahan pada organ seksual Anda dan masalah seksualitas adalah bagian normal dari proses penuaan.

Segera konsultasi dengan dokter Anda jika ada perubahan terkait dengan usia yang mempengaruhi kehidupan dan hubungan Anda dengan pasangan.

Sumber:

Can Your Erect Penis Size Fluctuate?. https://moorgateandrology.co.uk/2018/11/25/can-your-erect-penis-size-fluctuate/. Dilansir dari 21 Oktober 2019.

Kembali ke blog

22 komentar

] Egihomif pfk.twhj.favo.id.mbb.uc http://slkjfdf.net/

ikiyeenedec

] Ibidur iit.kgxn.favo.id.gxi.ev http://slkjfdf.net/

atecayi

] Ubafitohi hwp.lxcm.favo.id.xjx.hk http://slkjfdf.net/

ufivinocede

] Ijibij oor.phwj.favo.id.tlw.yv http://slkjfdf.net/

quqawazizuc

] Uujinpi vov.fxee.favo.id.tlw.bc http://slkjfdf.net/

udarase

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait