Alopecia Areata, Gangguan Autoimun yang Menyebabkan Rambut Rontok

Sudah tahukah Anda mengenai alopecia aerata? Mungkin Anda mengira itu adalah sebuah nama ilmiah dari tumbuh-tumbuhan atau binatang, atau bahkan sejenis nama alien karena ejaannya yang lumayan membuat lidah keseleo.

ALOPECIA aerata merupakan penyakit autoimun yang dapat menyebabkan rambut rontok. Kelainan ini memang cukup langka, namun Anda perlu mengetahuinya karena bisa jadi penyakit ini menimpa Anda atau orang di sekitar Anda.

Nah, berikut ini adalah hal yang perlu Anda ketahui mengenai alopecia aerata.

Penyebab

Sampai saat ini, penyebab dari penyakit autoimun alopecia aerata belum diketahui secara pasti. Namun, diduga dapat dipicu oleh inveksi virus, trauma, perubahan hormon, serta tekanan fisik atau psikis. Selain itu, penyakit lainnya juga beresiko memunculkan penyakit ini, seperti diabetes tipe 1 dan kanker.

Baca juga: Guys, Ini Dia Tanda-tanda Rambut Rontok dan Penyebabnya

Gejala pertama

Penderita alopecia aerata biasanya akan mengalami kerontokan rambut secara terus-menerus dalam waktu dua minggu lebih. Setelah itu biasanya akan muncul kebotakan rambut.

Ingat ya, kondisi ini dapat dialami oleh wanita dan laki-laki. Oleh karena itu, Anda harus selalu waspada jika terjadi kerontokan rambut yang tidak wajar. Area botak ini akan menjalar dari satu area ke area lainnya.

Diagnosis

Dokter spesialis kulit akan mendiagnosis alopecia aerata atau bercak bundar yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang folikel rambut.

2% dari populasi (sekitar setenganya adalah wanita) memiliki kondisi genetik yang dapat berkembang menjadi kerontokan rambut total bahkan pada seluruh tubuh. Meskipun tidak dapat diprediksi, kebotakan rambut dapat tumbuh lagi.

Namun, jika area kebotakan rambut sudah mencapai 80% biasanya akan sangat sulit untuk diatasi. Oleh karena itu, penderita alopecia aerata harus benar-benar menerimanya.

Baca juga: Tips Mengatasi Rambut Rontok dan Kebotakan Secara Alami

Pengobatan

1. Anda akan diberikan tablet zink dan krim topikal untuk dioleskan pada bagian yang botak. Dokter juga akan melakukan tes untuk menemukan penyebab rambut rontok, termasuk tes fungsi tiroid dan tes infeksi jamur atau bakteri. Tes sangat penting karena pengobatan akan disesuaikan dengan penyebabnya.

2. Melakukan diet makanan yang kaya vitamin B. Terapi steroid dan cahaya juga dapat dilakukan. Anda juga akan diminta untuk memberikan sehelai rambut ke ahli trikologi untuk diteliti.

3. Pengobatan lainnya juga dapat menjadi alternatif, seperti suntikan pada kepala setiap satu bulan sekali, terapi steroid, dan penggunaan regaine selama terus menerus.

Respon setiap orang dapat berbeda; ada yang mengalami efek samping dan yang tidak. Walaupun tidak berbahaya, namun bagian botak dapat menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman. Jika ini terjadi, Anda dapat menggunakan krim tabir surya untuk mengatasinya.

Komplikasi

Secara umum, alopecia aerata bukanlah penyakit yang serius. Kebotakan yang terjadi dapat tumbuh kembali,meskipun pada beberapa kasus kebotakan bersifat permanen. Penyakit ini dapat beresiko pada munculnya penyakit lain seperti asma, kelainan tiroid, alergi, vitiligo dan penyakit autoimun lainnya.

Penderita juga mungkin akan mengalami stres dan tekanan karena rambut yang hilang dianggap menjadi penyebab dirinya tidak menarik lagi. Pada awalnya, penderita biasanya akan mengalami hal ini namun sebagian besar dari mereka mampu melewatinya dengan baik berkat dukungan orang sekitar.

Meskipun agak sulit diatasi, namun jika pengobatan dilakukan secara rutin dan terus-menerus, semua usaha pasti ada yang membuahkan hasil. Jadi, jika Anda mengalami alopecia aerata, jangan patah semangat ya!

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait