9 Mitos Tentang Penyakit Seks Menular

Sebagian orang beranggapan bahwa Penyakit Seks Menular (PSM) hanya disebabkan oleh pergaulan bebas dan seks bebas tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Namun, faktanya PSM juga dapat disebabkan oleh penggunaan jarum suntik dan beberapa faktor lainnya.

9 Mitos Tentang Penyakit Seks Menular

PENYAKIT seks menular (PSM) masih menjadi hal tabu bagi masyarakat. Masyarakat masih percaya beberapa mitos tentang PSM yang telah lama beredar di lingkungan mereka. Berikut 9 mitos tentang PSM sehingga Anda diharapkan lebih mengetahui tentang PSM dan mungkin saja beberapa pendapat tentang PSM yang Anda anggap benar ternyata salah:

1. Anda mengetahui orang yang terkena PSM hanya dengan melihatnya saja

Beberapa orang percaya bahwa mereka dapat mengetahui apakah seseorang mengidap PSM hanya dengan mengamati secara seksama, mencium aroma tubuh, dan mengetahui karakter atau masa lalu orang tersebut. Faktanya, PSM merupakan penyakit yang dapat menginfeksi siapa saja dan gejala yang ditimbulkan tidak dapat diamati dengan mudah atau secara kasat mata sehingga diperlukan tes khusus untuk mengetahui apakah seseorang terjangkit PSM atau tidak. Oleh karena itu, alangkah baiknya sebelum menikah dilakukan tes terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pasangan Anda mengidap PSM atau tidak dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

2. PSM hanya terjadi pada hubungan seksual berupa penetrasi penis ke vagina

PSM bukan hanya menular pada hubungan seks biasa (penetrasi penis ke vagina) tetapi juga dapat menular melalui anal dan oral seks. Hal ini dikarenakan Anda tidak dapat mengetahui apakah pasangan Anda memiliki luka terbuka pada bagian tertentu saat melakukan hubungan intim, sehingga risiko tertular masih sangat besar. Selain itu, walaupun HIV/AIDS tampak mustahil untuk tertular melalui oral seks, namun Anda juga dapat terjangkit herpes, sifilis, kanker serviks, dan kanker mulut/tenggorokan saat melakukan oral seks.

3. Ciuman tidak menularkan PSM

PSM memang tidak menular melalui ciuman, keringat, atau pun air liur namun perlu diperhatikan pada saat berciuman, Anda tidak dapat memastikan apakah pasangan Anda sedang sariawan atau tidak, karena sariawan tergolong luka terbuka dan dapat menularkan PSM.

4. Perawan atau perjaka tidak akan terjangkit PSM

Faktanya, cara penularan PSM bukan hanya melalui hubungan intim belaka, namun juga dapat ditularkan melalui penggunaan jarum suntik yang tidak bersih pada proses medis atau penggunaan jarum suntik secara bergantian. Oleh karena itu, status perawan atau perjaka bukan jaminan seseorang terhindar dari PSM sehingga masih dibutuhkan tes khusus untuk mengetahuinya.

5. Penggunaan kondom dapat menghindari PSM

Secara umum, penggunaan alat kontrasepsi atau kondom hanya mengurangi risiko penularan PSM bukan sepenuhnya mencegah penularan penyakit tersebut. Bahan kondom juga perlu diperhatikan sebelum menggunakannya karena beberapa bahan pembuatan kondom tidak dapat mencegah tertularnya virus HIV/AIDS.

Baca juga: Tips Memilih Kondom Agar Tidak Tertular Penyakit Seks Menular

6. Pil KB dapat mencegah PSM

Faktanya penggunaan pil KB hanya melindungi dari risiko kehamilan bukan risiko tertularnya PSM. Seseorang masih dapat tertular PSM saat berhubungan seksual walaupun telah mengonsumsi pil KB.

7. PSM selalui ditandai dengan gejala-gejala umum yang terlihat jelas

Gejala PSM tidak mudah diamati seperti halnya gejala penyakit flu biasa atau penyakit ringan lainnya. Seseorang dapat terjangkit PSM namun tidak muncul gejala-gejala yang mencurigakan. Sebaliknya, gejala gatal pada alat kelamin belum sepenuhnya menunjukkan bahwa Anda terinfeksi PSM. Oleh karena itu, Anda harus secara rutin melakukan tes untuk mengetahui apakah Anda terjangkit PSM atau tidak.

Baca juga: Pentingkah Imunisasi Untuk Dewasa?

8. Pengidap PSM dianggap “nakal” atau “jorok”

Faktanya PSM dapat menginfeksi siapa saja tanpa memandang status dan siapa orang tersebut. Orang kaya dapat terinfeksi PSM, seorang CEO bahkan profesor juga dapat tertular PSM, bahkan seorang atlet pun dapat tertular PSM. Tidak ada jaminan bahwa orang yang terinfeksi PSM adalah orang yang dianggap “nakal” atau “jorok” karena terdapat beberapa faktor lainnya di mana seseorang dapat terinfeksi PSM. Hubungan monogami juga tidak menjamin seseorang tidak tertular PSM karena Anda tidak dapat menjamin apakah pasangan Anda terinfeksi PSM atau tidak.

9. PSM hanya menginfeksi seseorang satu kali dan mudah diobati

Terdapat beberapa jenis PSM yang dapat menginfeksi seseorang dalam jangka waktu yang lama dan sulit untuk disembuhkan seperti herpes dan HIV. Selain itu, jenis PSM lainnya seperti chlamydia dan gonorrhea masih dapat menginfeksi seseorang kembali apabila mereka melakukan hubungan intim dengan seseorang yang terjangkit PSM tersebut.

Baca juga: Kesehatan Seksual yang Harus Anda Ketahui

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait