Pernikahan adalah dambaan banyak orang. Baik pria dan wanita memiliki visi tersendiri tentang kapan mereka akan menikah, dan siapa yang akan mereka nikahi. Namun, kenyataan yang terjadi saat ini adalah banyak sekali pria dan wanita yang memilih melajang meskipun usia mereka telah memasuki usia dewasa, seperti usia 30-an tahun. Sebenarnya, apa yang melatari orang-orang, khususnya pria dewasa, untuk susah berkomitmen dan menikah?
USIA bukanlah batasan untuk melakukan berbagai hal, termasuk pernikahan. Meskipun demikian, setiap orang memiliki standar tersendiri mengenai kapan usia yang tepat untuk berkomitmen dan melangkah ke jenjang pernikahan. Di Indonesia, usia 30-an dianggap sebagai usia yang cukup matang untuk menikah dan berkeluarga. Pada usia ini, pria dituntut untuk segera menjadi kepala keluarga. Sayangnya, tidak semua pria dewasa di usia 30-an siap untuk menikah. Berikut beberapa alasan yang membuat para pria dewasa susah berkomitmen meskipun usia semakin bertambah.
Memiliki Visi Berbeda Tentang Hubungan
Bukan hanya wanita yang memiliki gambaran tersendiri tentang hubungan yang ideal, tetapi juga pria. Sebagian besar wanita mengharapkan hubungan yang harmonis, romantis, dan dipenuhi kedamaian. Di lain pihak, pria dewasa memilih berpikir realistis. Hubungan yang didambakan pria dewasa bukanlah hubungan yang serba indah, melainkan hubungan yang juga dewasa, di mana kompromi dan kerja keras diperlukan untuk mempertahankan hubungan tersebut. Perbedaan visi mengenai hubungan yang ideal membuat pria dewasa jauh lebih strict dan memilih mundur saat berhubungan dengan wanita yang memiliki visi berbeda dengannya. Ketika Anda berhadapan dengan pria berusia 30-an, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu bagaimana hubungan ideal yang diinginkannya sebelum melangkah lebih jauh.
Ingin Menikmati Pencapaiannya
Usia 30 adalah usia ketika pria dan wanita sama-sama memperoleh pencapaian dalam karier. Pada usia ini, baik pria dan wanita telah melangkah dalam posisi mapan, dalam arti memiliki kehidupan dan penghasilan yang stabil. Jika wanita harus berlomba dengan waktu karena jam biologis yang terus berjalan, hal tersebut tidak berlaku bagi pria. Dengan pencapaian yang diraihnya dalam kehidupan dan karier, pria memilih untuk memanjakan diri dan menikmati hasil kerja kerasnya dengan tidak terburu-buru melangkah ke hubungan mengikat seperti pernikahan. Tak heran jika pencapaian karier menjadi salah satu alasan pria dewasa susah berkomitmen.
Belum Mencapai Semua Mimpi-Mimpinya
Jika sebagian pria telah meraih pencapaian karier dan kehidupan mapan pada usia 30, ada pula kelompok lainnya yang merasa belum meraih banyak pencapaian pada usia tersebut. Mengambil langkah dan komitmen besar seperti menikah memerlukan banyak pertimbangan. Seorang pria memilih untuk menunda berkomitmen sebelum ia benar-benar memastikan penghasilannya cukup untuk menghidupi keluarganya nanti. Selain itu, keinginan dan cita-cita yang belum tercapai juga menjadi alasan untuk menunda menikah walaupun usia pria tersebut sudah tergolong dewasa.
Tidak Yakin dengan Pasangannya
Jika pria dewasa susah berkomitmen karena ingin memiliki waktu untuk dirinya sendiri atau belum mapan, lantas bagaimana dengan pria yang telah mencapai semuanya namun enggan berkomitmen? Jawabannya adalah ia belum menemukan pasangan yang tepat, atau pasangan yang bersamanya bukanlah pasangan yang sesuai dengan ekspektasinya. Wanita yang telah lama dikencani, namun tak kunjung dinikahi, bisa jadi memenuhi gambaran si pria mengenai sosok kekasih ideal, namun bukan istri ideal. Pria yang termasuk ke dalam golongan ini memiliki kecenderungan untuk bergonta-ganti pasangan, dan baru akan memutuskan menikah setelah memastikan bahwa wanita yang bersamanya adalah wanita yang sesuai dengan harapannya selama ini.
