Serba-Serbi Pelumas Buatan

Lubrikasi alamiah berasal dari cairan yang keluar pada saat seorang perempuan telah terangsang. Cairan ini umumnya akan membasahi liang vagina dan area di sekitarnya. Pria juga menghasilkan lubrikasi ketika cairan bening keluar dari penis ketika terangsang. Namun, pada kondisi tertentu cairan lubrikasi bisa saja tidak keluar akibat salah satu pasangan sedang tidak mood, atau kondisi badan yang tidak fit.

Satu hal yang harus diperhatikan, melakukan penetrasi ke vagina dengan keadaan kurangnya pelumas akan menghasilkan hubungan intim yang tidak nyaman. Kondisi ini akan menyebabkan vagina perempuan terasa sakit dan penis pun bisa lecet akibat gesekan yang dipaksakan. Berkurangnya lubrikasi pada area genital bisa disebabkan karena faktor fisik, psikis, rasa gelisah, tertekan, stres, ataupun masalah lainnya. Akibatnya saat melakukan hubungan intim, cairan yang menjadi tanda perangsang tidak menghasilkan pelumas dengan sempurna. Hal ini jelas akan mengganggu proses penetrasi penis ke dalam vagina.

Terganggunya lubrikasi alami dari perempuan juga bisa disebabkan karena kaum pria belum cukup memberikan rangsangan kepada pasangan saat foreplay. Karena itu, ada beberapa teknik yang perlu diperbaiki saat melakukan foreplay. Cobalah untuk membangun suasana yang lebih romantis. Jika Anda masih merasa kurang yakin dengan pelumas alamiah, tersedia alternatif lainnya dengan memakai pelumas buatan sebagai cadangan. Pemakaian pelumas buatan tidak selalu berarti lubrikasi sedang bermasalah. Ada sejumlah pasangan yang tetap menyiapkan untuk digunakan pada situasi tertentu. Misalnya saat menggunakan kontrasepsi kondom atau saat timbul keinginan untuk melakukan hubungan seks dengan segara. Penggunaan pelumas buatan pada situasi-situasi ini akan mencegah iritasi saat bercinta.

 

Fungsi Lain Lubricant

Cairan lubrikan mempunyai fungsi baru yang cukup penting, yaitu untuk mencegah penyakit menular seksual (PMS), misalnya sifilis, dan penyakit seksual lainnya. Lubrikan yang telah mengandung zat antivirus PMS yang kemudian dioleskan pada alat kelamin sebelum penetrasi terbukti ampuh dalam melawan virus tersebut. Tetapi, cairan lubrikan ini tidak menggantikan fungsi kondom dalam hal perlindungan terhadap serangan virus HIV/AIDS, karena kondom masih tetap diyakini sebagai alat pencegah HIV/AIDS nomor satu yang paling ampuh. 

Cairan lubrikan juga berguna sebagai alat bantu masturbasi bagi mereka yang belum menikah. Masturbasi dianggap solusi yang paling aman untuk melepaskan kebutuhan seks. Dengan lubrikan dan fantasi seks yang liar, pengalaman mastrubasi bisa menjadi lebih terlepaskan.

 

Memilih Lubricant yang Aman

pelumas berbahan dasar minyak

Minyak alami tanpa kandungan bahan kimia sintesis seperti minyak kelapa, minyak zaitun, minyak alpukat, dan lain sebagainya merupakan campuran yang aman untuk vagina. Campuran minyak tersebut juga aman bila tertelan, sehingga pasangan dapat menikmati pengalaman lebih intim. Namun, hati - hati jika mengkombinasikan jenis lubrikan ini dengan alat kontrasepsi kondom, karena kandungan minyak dapat merusak fungsi kondom.

 

Jenis lubrikan lainnya yaitu pelumas berbasis air. Pelumas jenis ini paling mudah ditemukan dengan harga yang bervariasi. Namun, karena banyak merek yang tersedia, tidak sedikit yang memiliki kemungkinan mengandung bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu, carilah merek pelumas yang mengandung bahan-bahan alami. Pastikan juga pelumasnya paraben-free dan glycerin-free. Gliserin adalah pemanis tambahan pada pelumas yang berefek samping meningkatkan infeksi ragi. 

 

pelumas berbahan dasar silikon

Tipe lubrikan berbasis silikon membuat area genital tetap licin atau basah untuk waktu yang sangat lama. Keuntungan lainnya lubrikan jenis ini juga terasa nyaman karena tidak lengket seperti halnya lubrikan berbasis air. Lubrikan berbasis silikon cenderung aman digunakan bersama kondom lateks, tetapi jangan digunakan bersamaan dengan sex toy berbahan silikon (seperti dildo atau butt plug).

 

Macam-Macam Lubricant

1. Lubricant Penghangat

Produk lubrikan ini menciptakan sensasi hangat selama bercinta, terutama saat digunakan tanpa menggunakan kondom. Namun, Anda harus memastikan dengan cermat karena ada beberapa orang yang sensitif dan tidak cocok dengan produk ini.

 

  

2. Lubricant Berbasis Air

Kebanyakan lubrikan yang ditawarkan di pasaran berbasis air. Sebagai jenis lubrikan yang paling banyak direkomendasikan, lubrikan berbasis air sangat baik untuk pengguna yang berkulit sensitif. Tapi, tetap cermati label kemasan dengan teliti sebelum membelinya. Meskipun berbasis air, tidak berarti lubrikan ini bebas iritasi. Jika di dalamnya terkandung propylene glycol atau chlorhexidine, produk tersebut dapat menyebabkan iritasi pada beberapa perempuan.

3. Lubricant Berbasis Minyak 

Lubrikan berbasis minyak memberikan sensasi rasa licin. Tapi, hati - hati dengan jenis lubrikan ini karena bisa merobek karet pada kondom. Lubrikan ini cocok digunakan bersama kondom berbahan polyurethane. Lubrikan berbasis minyak sangat baik digunakan pria dan namun tidak ideal untuk perempuan.

4. Lubrikan Berbasis Silikon

Lubrikan berbasis silikon sangat cocok digunakan ketika berhubungan intim di bawah shower. Silikon bisa tahan lama di air dan mengandung pelembab tinggi, cocok juga untuk pijat. Hati-hati kalau tetesannya jatuh ke lantai, lubrikan ini sangat licin. 

Umumnya pelumas yang dikemas secara menarik dibedakan menurut bahan dasar yang digunakan. Untuk pria, penggunaan pelumas yang dianjurkan adalah berbahan minyak, air, atau silikon. Sementara untuk perempuan, dianjurkan hanya memakai berbahan dasar air, untuk mengurangi kemungkinan infeksi di vagina. Cairan pelumas ini bisa digunakan sesuai kebutuhan. Ada anjuran untuk tidak menggunakan secara berlebihan atau sekedar dioles tipis. Namun, sebenarnya semua itu tergantung kepada situasi dan kebutuhan Anda. 

 

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait