Pemetrexed

    Pemetreksed merupakan salah satu jenis obat yang dipakai dalam pengobatan kanker paru-paru dan hanya dapat diperoleh melalui preskripsi dokter.

    Golongan obat: antineoplastik Merek dagang: Kabipem, Fontrexed, Pexed, Alimta, Avitrex, Pemecine, Primexa, Pemcord, Helixor, Pemtero, Luxea, Pemexen.

    Apa itu Pemetrexed?

    Pemetrexed digunakan dalam pengobatan kemoterapi kanker paru-paru yang sudah menyebar. Sebagai terapi lini pertama, pemetreksed dipilih untuk pasien yang baru memulai pengobatan. Pemetreksed juga dijadikan opsi pengobatan lanjutan setelah kemoterapi sebelumnya tidak efektif. Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat enzim tertentu, mencegah pembentukan DNA dan RNA sel kanker, sehingga menghentikan pertumbuhan sel kanker. Selain untuk kanker paru-paru, pemetreksed juga efektif untuk mesotelioma pleura maligna pada pasien yang tidak dapat menjalani operasi.

    Dosis Pemetrexed

    Produk pemetreksed tersedia dalam bentuk serbuk yang digunakan untuk injeksi dan infus, dengan kadar 100 mg dan 500 mg per vial. Dikemukakan oleh BPOM, berikut adalah dosis pemetreksed berdasarkan jenis kanker:

    Kanker paru-paru

    Untuk pengobatan tunggal atau kombinasi, dosis yang dianjurkan adalah 500 mg/m2 diberikan via intravena setiap awal siklus 21-hari, dengan infus berlangsung selama 10 menit. Dosis disesuaikan berdasarkan tingkat sel darah terendah dan toksisitas nonhematologis.

    Mesotelioma pleura maligna

    Ketika dikombinasikan dengan cisplatin, dosisnya tetap 500 mg/m2 di hari pertama setiap siklus 21-hari, diinfuskan selama 10 menit, dengan penyesuaian dosis yang sama seperti pada pengobatan kanker paru-paru.

    Aturan Pakai Pemetrexed

    Pemberian pemetreksed dilakukan hanya oleh tenaga medis terlatih. Dokter akan menyesuaikan dosis berdasarkan area permukaan tubuh pasien untuk menghindari resiko overdosis. Obat ini dilarutkan dalam larutan natrium klorida sebelum disuntikkan. Steroid oral mungkin diresepkan untuk mengurangi efek samping kulit, dan suplemen seperti asam folat atau injeksi vitamin B12 juga dapat diberikan untuk meminimalkan kemungkinan efek samping.

    Efek Samping Pemetrexed

    Komplikasi yang mungkin terjadi akibat penggunaan pemetreksed diantaranya adalah:

    • Demam, berkeringat, dan tanda infeksi
    • Kesulitan bernafas dan nyeri dada
    • Lesu, palsu, atau kulit memar
    • Perdarahan di berbagai area tubuh
    • Rasa terbakar, ruam, atau lepuh pada kulit

    Efek samping yang umum meliputi:

    • Infeksi dan radang tenggorokan
    • Gangguan pada komposisi sel darah
    • Hilangnya selera makan dan pencernaan terganggu
    • Reaksi alergi dan perubahan sensasi kulit
    • Gangguan pada fungsi saraf dan masalah mata
    • Risiko gagal jantung dan irama jantung tidak teratur

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Pemetrexed

    Beberapa kondisi memerlukan kehati-hatian dalam pemberian pemetreksed, termasuk:

    • Riwayat alergi terhadap kandungan obat
    • Kondisi menyusui
    • Segera atau sekitar akan menerima vaksin demam
    • Masalah pada ginjal dan riwayat radiasi terapi
    • Baru mendapatkan vaksin atau mempunyai diabetes
    • Tekanan darah tinggi dan penyakit jantung

    Efek Pemetrexed untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Pemetrexed umumnya harus dihindari oleh wanita yang sedang hamil dan disarankan untuk menggunakan kontrasepsi selama pengobatan. Wanita yang menyusui juga perlu menghentikan pemberian ASI selama menggunakan obat ini.

    Interaksi Pemetrexed dengan Obat Lain

    Pemetreksed dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat, antara lain:

    • Pengencer darah seperti aspirin
    • Obat pereda nyeri dan anti-inflamasi seperti ibuprofen
    • Pengobatan asam urat seperti probenecid
    • Beberapa jenis antibiotik dan diuretik
    • Obat kemoterapi lainnya
    • Obat untuk transplantasi atau gangguan imun seperti ciclosporin

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait