Glycopyrronium

    Glycopyrronium digunakan sebagai pengobatan untuk gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), termasuk batuk dan sesak napas. Penggunaan obat ini bertujuan untuk pengendalian dan pencegahan gejala kambuh, bukan sebagai terapi untuk serangan sesak napas mendadak.

    Golongan obat: Bronkodilator antikolinergik Merek dagang: Seebri Breezhaler, Ultibro Breezhaler

    Apa itu Glycopyrronium?

    Glycopyrronium termasuk ke dalam kelompok bronkodilator kelas antikolinergik. Cara kerjanya adalah dengan menghambat aktivitas asetilkolin pada otot polos saluran nafas sehingga terjadi relaksasi dan dilatasi yang memudahkan aliran udara masuk. Obat ini tersedia dalam bentuk inhaler dan digunakan untuk mengurangi gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) pada pasien dewasa. Di Indonesia, glycopyrronium dapat diperoleh dengan merek dagang Seebri Breezhaler dan Ultibro Breezhaler.

    Dosis Glycopyrronium

    Dosis standar untuk penggunaan glycopyrronium bagi orang dewasa adalah sehari sekali hirup melalui inhaler, dengan dosis sebanyak 50 mikrogram (mcg) glycopyrronium.

    Aturan Pakai Glycopyrronium

    Gunakanlah glycopyrronium sesuai dengan petunjuk dokter dan informasi yang ada pada label obat. Jangan sembarangan menambah atau mengurangi dosis yang ditentukan. Berhati-hatilah supaya obat tidak terpapar ke mata karena bisa menyebabkan iritasi atau gangguan penglihatan lainnya. Selalu bersihkan tangan dengan air jika terjadi kontak dengan mata. Jika Anda menggunakan lebih dari satu jenis inhaler, tunggulah paling tidak 1 menit sebelum menghirup obat selanjutnya. Untuk hasil terbaik, konsumsi obat secara teratur dan di waktu yang sama tiap hari. Tidak disarankan menghentikan penggunaan obat tanpa konsultasi dokter, serta jangan cuci inhaler dengan air, cukup lap dengan kain kering.

    Efek Samping Glycopyrronium

    Adapun efek samping yang mungkin dialami beberapa pasien setelah menggunakan glycopyrronium antara lain:

    • Perut terasa tidak nyaman
    • Diare
    • Insomnia
    • Mual
    • Flushing atau sensasi panas di wajah, leher, atau dada
    • Nyeri sendi atau punggung
    • Mulut kering
    • Sakit kepala
    • Batuk
    • Sakit tenggorokan
    • Kelelahan

    Segera hubungi dokter apabila efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau bertambah parah. Kunjungi dokter juga jika terjadi gejala-gejala serius termasuk reaksi alergi obat.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Glycopyrronium

    Ketika memutuskan untuk menggunakan glycopyrronium, Anda harus memperhatikan beberapa hal penting sebagai berikut:

    • Hindari penggunaan jika memiliki alergi terhadap obat ini dan beritahukan dokter seputar riwayat alergi yang dimiliki.
    • Informasikan kondisi medis seperti glaukoma, kesulitan buang air kecil, pembesaran prostat, hipertensi, obstruksi usus, myasthenia gravis, konstipasi, penyakit jantung, gangguan ritme jantung, atau penyakit ginjal yang mungkin Anda alami.
    • Beritahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, produk herbal, atau suplemen.
    • Jika sedang hamil, menyusui atau berencana untuk hamil, konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter terlebih dahulu.
    • Segeralah mendapatkan bantuan medis jika terjadi reaksi alergi atau overdosis.

    Efek Glycopyrronium untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Glycopyrronium belum dikategorikan terkait penggunaannya selama kehamilan. Tidak diketahui apakah obat ini dapat diserap ke dalam ASI. Wanita yang menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Glycopyrronium dengan Obat Lain

    Interaksi obat yang mungkin terjadi saat menggunakan glycopyrronium bersama obat-obatan lain meliputi:

    • Risiko efek samping yang fatal meningkat bila digunakan dengan obat antikolinergik lain, seperti ipratropium atau tiotropium.
    • Berkemungkinan menimbulkan gangguan irama jantung jika digunakan bersama gas halothane.
    • Dapat meningkatkan tekanan intraokular pada penggunaan bersamaan dengan kortikosteroid.
    • Berisiko menyebabkan hipertemia apabila digabungkan dengan zinosamide atau topiramate.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait