Cephalexin

    Cephalexin merupakan antibiotik yang umumnya diresepkan untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu seperti Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Escherichia coli. Obat ini efektif dalam mengobati berbagai jenis infeksi termasuk di saluran pernapasan, tulang, kulit, telinga, dan saluran kemih (ISK).

    Golongan obat: Sefalosporin generasi I Merek dagang: Cefabiotic, Cefalexin Monohydrate, Lexipron, Madlexin

    Apa itu Cephalexin?

    Cephalexin adalah anggota kelas antibiotik sefalosporin yang beraksi menghambat pembentukan dinding sel bakteri, sehingga sangat efektif dalam membunuh dan menghentikan pertumbuhan bakteri. Medicamentum ini spesifik untuk infeksi bakteri dan tidak akan efektif terhadap virus seperti flu.

    Dosis Cephalexin

    Terdapat beragam dosis yang disarankan tergantung pada jenis infeksi dan umur pasien, mulai dari 250 mg setiap 6 jam hingga 1000 mg beberapa kali per hari bagi dewasa. Anak-anak memiliki dosis yang disesuaikan dengan berat badan dan kondisi spesifik infeksi yang diderita.

    Aturan Pakai Cephalexin

    Cephalexin harus dikonsumsi sesuai anjuran medis dan instruksi pada kemasan. Mengapa? Karena mengubah dosis sendiri tanpa konsultasi bisa berakibat tidak diinginkan. Selain itu, menelan kapsul utuh dengan air dan mengocok sirop sebelum pemakaian adalah penting untuk mengasup dosis yang benar. Apabila ada dosis yang terlewat, konsumsi obat jika waktunya belum terlalu dekat dengan jadwal dosis selanjutnya.

    Efek Samping Cephalexin

    Konsumsi cephalexin dapat menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya termasuk:

    • Mual atau muntah
    • Gangguan pencernaan seperti heartburn
    • Diare
    • Sariawan
    • Nyeri sendi
    • Gejala neurologis seperti sakit kepala atau pusing
    • Keadaan mental bingung

    Penting untuk segera konsultasi dengan dokter jika efek samping dirasa bertambah buruk atau mengalami reaksi alergi.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Cephalexin

    Pejabat kesehatan menyarankan kehati-hatian dalam penggunaan cephalexin oleh individu yang alergi terhadap penisilin atau memiliki riwayat penyakit ginjal dan diabetes. Khusus untuk individu yang sedang hamil, menyusui, atau merencanakan vaksin harus berkonsultasi intensif dengan dokter. Penggunaan obat juga perlu disampaikan kepada dokter sebelum menjalankan prosedur operasi atau pengobatan lainnya.

    Efek Cephalexin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Cephalexin berada dalam kategori B untuk penggunaan selama kehamilan, yang berarti resiko terhadap janin tidak terlihat pada studi hewan namun belum terkonfirmasi pada wanita hamil. Dalam ASI, obat ini dapat hadir dalam jumlah kecil, sehingga pentingnya dialog dengan dokter saat menyusui tidak bisa diabaikan.

    Interaksi Cephalexin dengan Obat Lain

    Interaksi obat dengan cephalexin bisa meningkatkan kadar metformin dalam darah atau risiko kerusakan ginjal jika dikombinasikan dengan obat tertentu. Selain itu, efektivitas pil KB yang mengandung estrogen juga bisa berkurang. Oleh karena itu, penting untuk merincikan seluruh obat yang dikonsumsi kepada dokter untuk menghindari interaksi negatif.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait