Artemether

    Artemether merupakan suatu obat yang ditujukan untuk pengobatan malaria. Obat ini kerap dikombinasikan dengan lumefantrine dan tidak dipergunakan sebagai pencegahan penyakit malaria.

    Golongan obat: Obat resep Merek dagang: Artem, Coartem

    Apa Itu Artemether?

    Obat antimalaria artemether digunakan sebagai langkah penanganan untuk infeksi parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Artemether efektif membunuh parasit yang berkembang di dalam eritrosit. Penggunaannya direkomendasikan ketika terapi antimalaria lainnya tidak lagi memberikan hasil yang diinginkan.

    Dosis Artemether

    Artemether dikemas dalam bentuk tablet dan injeksi, dan dosis yang diresepkan tergantung pada umur atau berat badan pasien. Untuk pengobatan malaria, diperkenalkan kombinasi tablet yang mengandung 20 mg artemether dan 120 mg lumefantrine.

    Berikut adalah dosis artemether secara rinci:

    • Dewasa dan anak-anak dengan berat badan (BB) ≥34 kg: 4 tablet yang mengandung 80 mg artemether dan 480 mg lumefantrine, diulang sebanyak enam kali pemberian.
    • BB 25–34 kg: 3 tablet dengan kombinasi 60 mg artemether dan 360 mg lumefantrine, dosis diulangi enam kali.
    • BB 15–24 kg: 2 tablet dengan 40 mg artemether dan 240 mg lumefantrine, sama, diulang enam kali.
    • BB 5–14 kg: 1 tablet yang terdiri dari 20 mg artemether dan 120 mg lumefantrine, dan diberikan sebanyak enam kali.

    Bentuk injeksi hanya akan diberikan oleh tenaga medis di fasilitas kesehatan.

    Cara Menggunakan Artemether dengan Benar

    Penggunaan artemether haruslah sesuai dengan arahan medis. Pastikan untuk tidak melakukan penyesuaian dosis sendiri dan minum obat tablet artemether bersamaan dengan makanan atau sesudah makan untuk hasil yang optimal. Jika ada dosis yang terlewat dan waktu dosis selanjutnya masih lama, konsumsi segera; jika waktunya dekat, lewatkan dan lanjutkan dosis berikutnya tanpa menggandakan jumlahnya. Simpan pada tempat kering dan terlindung dari cahaya matahari serta jauh dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping dan Bahaya Artemether

    Beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat konsumsi artemether termasuk:

    • Mual atau muntah
    • Sakit kepala
    • Nyeri abdomen
    • Tinnitus
    • Bradikardia
    • Kelelahan yang tidak normal

    Periksakan segera ke dokter bila efek samping tersebut tidak mereda atau bertambah buruk. Pencarian bantuan medis mendadak sangat disarankan jika terjadi reaksi alergi atau efek samping serius.

    Peringatan Sebelum Menggunakan Artemether

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi artemether:

    • Pastikan untuk memberitahu dokter tentang riwayat alergi obat.
    • Utarakan pada dokter tentang riwayat penyakit tertentu seperti kardiopati, perpanjangan interval QT, hepatopati, nefropati, serta hipokalemia atau hipomagnesemia.
    • Hindari mengemudi atau kegiatan yang butuh konsentrasi penuh setelah mengonsumsi karena dapat menghasilkan efek pusing.
    • Informasikan kepada medis anda sedang menjalani pengobatan dengan artemether jika akan melakukan tindakan medis atau operasi.
    • Sampaikan kepada dokter jika sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil, serta menginformasikan tentang obat lain yang dikonsumsi guna menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
    • Cari bantuan medis jika mengalami reaksi alergi atau efek samping yang parah pasca mengonsumsi artemether.

    Efek Artemether untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Pada praktek medis, artemether masuk dalam kategori D, yang berarti studi pada hewan memperlihatkan efek negatif pada janin namun belum ada studi kontrol yang cukup pada manusia. Penggunaannya tidak dianjurkan pada trimester pertama dan hanya apabila manfaat lebih besar daripada risiko terhadap janin pada trimester kedua dan ketiga. Selain itu, obat ini dapat hadir dalam jumlah kecil di ASI, jadi konsultasi dengan dokter sangatlah penting bagi ibu menyusui.

    Interaksi Artemether dengan Obat Lain

    Artemether berpotensi menyebabkan interaksi obat yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti perpanjangan interval QT atau masalah kardiak lainnya, terutama saat dikonsumsi bersama obat-obatan seperti erythromycin, terfenadine, quinidine, procainamide, disopyramide, amiodarone, bretylium, bepridil, sotalol, astemizole, probucol, phenothiazine, atau antidepresan trisiklik. Sebaiknya diskusikan dengan dokter sebelum mengombinasikan artemether dengan obat lain untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait